Ahad 03 Feb 2013 20:30 WIB

2.201 Rumah Rusak Banjir di Lampung Diperbaiki

Rep: Mursalin Yaslan/ Red: M Irwan Ariefyanto
Sebuah rumah porak-poranda akibat diterjang banjir bandang setelah hujan deras selama beberapa jam meluapkan Sungai Jagalan di Gulak Galik, Telukbetung Utara, Kota Bandarlampung, Provinsi Lampung Kamis (24/1) malam
Foto: Antara
Sebuah rumah porak-poranda akibat diterjang banjir bandang setelah hujan deras selama beberapa jam meluapkan Sungai Jagalan di Gulak Galik, Telukbetung Utara, Kota Bandarlampung, Provinsi Lampung Kamis (24/1) malam

REPUBLIKA.CO.ID,BANDAR LAMPUNG -- Banjir yang merendam rumah warga di sebagai wilayah Kota Bandar Lampung, akhir Januari lalu hingga Ahad (3/2) masih terjadi. Pemerintah Kota (pemkot) Bandar Lampung menjanjikan bantuan berkisar Rp 500 ribu hingga Rp 20 juta per rumah.

Hujan yang mengguyur Sabtu (2/2), masih menggenangi rumah warga di dua kecamatan Telukbetung Selatan dan Sukarame. Sekitar 150-an rumah penduduk terendam air hingga 50 cm. Kejadian di Sukarame baru terjadi tahun ini, karena adanya penyempitan saluran drainase. Sedangkan banjir di Telukbetung Selatan, kerap menjadi langganan banjir, karena daerahnya rendah.

Kepala Humas Pemkot Bandar Lampung, Paryanto, mengatakan tim dari Dinas Sosial telah mendata jumlah kerusakan rumah akibat banjir terparah tahun ini yang terjadi pada Jumat (25/1) lalu. Menurut dia, terdapat 2.201 unit rumah rusak dan terendam banjir.

Keterangan yang diperoleh di Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bandar Lampung, menyebutkan jumlah rumah rusak karena banjir akhir Januari lalu, 2.201 uni. Rumah rusak ringan 1.367, rusak sedang capai 618, dan rusak parah 216 unit.

BPBD mencatat kerugikan akibat banjir yang melanda sebagian wilayah kota Bandar Lampung ini mencapai Rp 6 miliar. "Bantuan wali kota rumah rusak berat Rp 15 juta hingga Rp 20 juta, rusak sedang Rp 5 juta- Rp 10 juta, rusak ringan Rp 500 ribu - Rp 1 juta," kata Paryanto kepada ROL di Bandar Lampung, Ahad (3/2).

Sedangkan rumah warga yang hanya terendam air banjir, ia mengatakan pemkot memberikan bantuan beras sebanyak Rp 10 kg.  

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement