REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- John Kerry berbicara dengan presiden Israel serta menteri luar negeri Turki, Kanada, dan Meksiko dalam komunikasi telepon pertamanya sebagai menteri luar negeri Amerika Serikat yang baru, Minggu.
Kerry, mantan ketua komite hubungan luar negeri Senat AS, telah secara resmi menggantikan Hillary Clinton sejak Jumat (1/2).
Kerry melakukan pembicaraan dengan para pejabat tinggi luar negeri melalui telepon, termasuk dengan Presiden Israel Shimon Peres, kata juru bicara Departemen Luar Negeri, Victoria Nuland, dalam sebuah pernyataan.
Peres mengucapkan selamat kepada Kerry atas jabatan barunya sebagai menteri luar negeri, memberikan paparan singkat tentang pembentukan pemerintahan yang baru di Israel serta bertukar pandangan dengan Kerry soal masalah-masalah kawasan, kata Nuland.
Sementara itu, dalam pembicaraan telepon dengan mitranya dari Turki, Kerry mengucapkan terima kasih kepada Menteri Luar Negeri Ahmet Davutoglu "atas kerjasama bilateral yang sangat baik menyusul serangan teroris hari Jumat ke kedutaan besar AS di Ankara."
Kedua pejabat itu "menggarisbawahi pentingnya kerjasama untuk memerangi terorisme" dan bertukar pikiran tentang masalah Suriah dan Timur Tengah, kata Nuland.
Kerry dan menteri luar negeri Kanada sepakat bahwa kedua negara akan "bekerja sama secara erat" dalam berbagai isu, termasuk dukungan bagi negara-negara 'Arab Spring', menjaga kesatuan terhadap Iran dan situasi di Suriah dan Mali.
Kedua pihak juga "sepakat untuk terus menjalin kontak" dalam perkembangan masalah kontroversial pipa saluran minyak Keystone XL, yaitu saluran dari Kanada ke Texas dengan pengajuan senilai tujuh miliar dolar AS --yang dikhawatirkan banyak aktivis bisa merusak lingkungan.