REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH -- Pemerintah Sri Lanka menyetop sementara pengiriman pembantu rumah tangga (PRT) ke Arab Saudi. Penyetopan itu dilakukan setelah seorang pembantu rumah tangga Sri Lanka dihukum mati di Arab Saudi.
Ketua Asosiasi Agen Penempatan Pekerja Luar Negeri atau ALFEA, W.M.P Aponso mengatakan pihaknya akan mendiskusikan isu tersebut dengan Menteri Tenaga Kerja Luar Negeri, Dila Perera setelah kembali dari luar negeri. Arab News menulis pemerintah Sri Lanka tidak akan mengirim pembantu rumah tangga sampai otoritas Saudi memberikan jaminan bagi pekerjanya.
Sebelumnya, seorang pembantu rumah tangga Sri Lanka, Rizana Nafeek dieksekusi mati di Saudi. Sekitar 500 ribu orang Sri Lanka bekerja di Arab Saudi. Sebagian besar dari mereka bekerja sebagai pembantu rumah tangga.
Pejabat di Kementrian Tenaga Kerja Luar Negeri, Amal Senalankadhikara telah mengkonfirmasi penyetopan pengiriman pembantu ke Saudi. Dia mengatakan keputusan itu diambil karena sejumlah isu penting. Isu-isu seputar tenaga kerja luar negeri itu akan segera dibahas dengan menteri yang tengah berada di Lebanon.