REPUBLIKA.CO.ID, CANBERRA -- Islam tidak memiliki tempat dalam masyarakat beradab, kata Australian New Nation menanggapi rencana kedatangan politikus anti-Islam asal Belanda, Geert Wilders ke Australia.
Organisasi sayap kanan Australia adalah satu dari sekian organisasi di Negeri Kanguru yang menyambut Wilders seperti pahlawan, ketika Wilders dipastikan menyambangi Australia.
Ya, Wilders kembali mengagendakan lawatannya ke sejumlah negara seperti AS, Israel, beberapa negara Eropa dan Australia. Khusus Australia, tempat-tempat yang akan dikunjungi pembuat film 'Fitna' itu masih dirahasiakan.
Australian New Nation segera mempublikasikan pesannya terkait kedatangan Wilders via radio. "Kami mendorong nasionalisme warga Australia untuk menggunakan hak hukum dari pertahanan diri jika ada pihak yang mencegah mereka untuk mengakses tempat, mengancam atau melakukan kekerasan terhadap mereka," demikian pesan organisasi tersebut, seperti disadur dari The Canberra Times, Senin (4/2).
"Pergi dan bersiaplah untuk membela diri. Islam tidak memiliki tempat dalam masyarakat beradab," kata organisasi itu.
Dapat dipastikan, pesan ini merupakan tanda ketegangan telah meningkat dari pengumuman kunjungan Wilders. Wilders terkenal sebagai politisi kontroversial yang tak sungkan mengungkapkan kebenciannya terhadap Islam dan muslim.
Wilders dikenal sebagai politikus kontroversial. Ia sempat menyebut Alquran sebagai kitab suci provokatif. Ia juga yang mempelopori kebijakan anti-Islam di Belanda.