REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Kepolisian mengamankan pemilik Hotel Grand Kusuma Agung, Depok. Ini lantaran, pemilik hotel yang berlokasi di RT1/RW 13, Jalan Raya Cinere, Parung Bingung, Rangkapan Jaya Baru, Depok tersebut menodongkan senjata kepada warga yang melakukan unjuk rasa.
Penodongan dilakukan terhadap Ketua Majelis Ekonomi Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Depok, Ahmad Tamami Husain, pada Ahad (3/2) sekitar pukul 22.00 WIB. Ini dilakukan lantaran PDM menyatakan penolakan beroperasinya hotel karena dianggap sebagai tempat mesum.
Warga pun kemudian melakukan penyegelan yang memicu kemarahan pemilik hotel. "Penyegelan tempat penginapan oleh warga dan penodongan yang dilakukan oleh pemilik penginapan," kata Kapolres Depok, AKBP Achmad Kartiko, Senin (4/2).
Menurutnya, ada sekitar 75 orang warga yang mendatangi hotel. Dari jumlah itu, tak ada korban jiwa atau luka.
Ini lantaran, Kepolisian Resor Depok telah mengamankan pemilik hotel, Agung Adiningrat sebelum terjadi amukan massa. Meski pun emosi warga ikut terpancing setelah pemilik hotel menodongkan senjata ke Ahmad Tamami.
Massa kemudian membubarkan diri sekitar pukul 01.30 WIB. Yaitu, setelah pihak kepolisian mengamankan pemilik hotel.
Ditemui di lokasi, Ardi, penjaga hotel Grand Kusuma Agung, membenarkan hotel tempat ia bekerja didemo oleh massa semalam. Meski pun begitu, ia menyatakan tak tahu terkait keberadaan pemilik hotel tersebut.
"Iya, semalam ramai ada massa. Nggak tahu kenapa karena saya baru bekerja sekitar sebulan. Yang punya memang Pak Agung. Sekarang nggak tahu di mana," katanya.
Sebagai barang bukti, pihak kepolisian menyita satu senjata air soft gun dan satu pucuk senapan angin. Sebelumnya, hotel ini sudah mendapatkan teguran dan penyegelan dari Satpol PP.