REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Sebanyak 200 personil relawan dari berbagai kesatuan mengevakuasi warga korban banjir di sejumlah wilayah pemukiman warga di Bekasi.
Banjir menggenangi beberapa perumahan di Bekasi akibat luapan Sungai Bekasi dan Cikeas pada Selasa (5/2) dini hari.
"Kira-kira secara keseluruhan ada 200 relawan sudah turun untuk mengevakuasi warga selain sejumlah personil Kepolisian yang ikut mengamankan lokasi-lokasi yang sekiranya perlu pengamanan," kata Ketua Forum Taruna Siaga Bencana (Tagana) Bekasi Engkus Kustara saat dihubungi, Selasa dini hari.
Menurut Engkus sebanyak 200 relawan tersebut berasal dari beberapa kesatuan seperti Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, SAR, Tagana, Himapala, Hirpala, Lingkar Pelangi dan Pramuka Peduli.
Banjir setinggi 1,5 hingga tiga meter menggenangi sejumlah wilayah pemukiman warga di Bekasi akibat luapan Sungai Bekasi dan Cikeas pada Senin tengah malam.
"Di daerah Pondok Gede Permai, tempat saya melakukan pemantauan pelaksanaan evakuasi sudah dibuka penampungan," kata Engkus.
Engkus mengatakan bahwa pihak relawan saat ini sudah menyiapkan sejumlah kebutuhan bagi para pengungsi seperti air minum bersih dan makanan.
Menurutnya, banjir ini diperkirakan juga disebabkan belum selesainya pemugaran bendungan yang bocor di sekitar Sungai Bekasi dan Cikeas.
"Pemugaran belum selesai, masih sementara menggunakan brojong, itu yang menjadikan air mudah masuk ke beberapa perumahan ini," kata Engkus.