Selasa 05 Feb 2013 08:10 WIB

Studi: Israel & Palestina Saling Menjelekkan

Seorang gadis Palestina mencoba meninju seorang tentara Israel saat unjuk rasa memprotes perluasan permukiman Yahudi di desa Halamish, dekat Ramallah, Jumat (2/11).
Foto: AP/ Majdi Mohammed
Seorang gadis Palestina mencoba meninju seorang tentara Israel saat unjuk rasa memprotes perluasan permukiman Yahudi di desa Halamish, dekat Ramallah, Jumat (2/11).

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Peneliti Amerika Serikat dan Israel mengklaim jika tidak hanya Israel yang menjelek-jelekan Palestina, bangsa Palestina juga ikut mencemooh Israel.

Klaim itu dilaporkan surat kabar Israel, Haa'retz dari hasil penelitian terbaru yang didanai Departemen Luar Negeri Amerika. Para peneliti juga melibatkan Pemerintah Otonomi Palestina.

Dari hasil penelitian, buku pelajaran di sekolah-sekolah Israel dan Palestina dilaporkan saling menjelekan satu sama lain.

Studi itu menganalisis 74 buku pelajaran Israel dan 94 buku pelajaran Palestina dari kelas satu sampai 12 dalam mengenai berbagai topik.

"Salah satu kesimpulan utama penelitian ini ialah masing-masing pihak berpegang pada cerita mereka sendiri," kata satu sumber yang dekat dengan studi tersebut sebagaimana dikutip Xinhua, Selasa (5/2).

Dari studi itu diterangkan, buku-buku pelajaran Israel isinya cenderung menggambarkan tindakan negatif Palestina terhadap bangsa Yahudi daripada tindakan Israel kepada bangsa Palestina. Hasil serupa diklaim juga didapatkan di buku-buku pelajaran Palestina.

Tak hanya itu, buku-buku pelajaran itu juga menggunakan peta politik dan menggambarkan peristiwa sejarah dengan cara selektif untuk mendukung tujuan politik kedua pihak.

Para peneliti menyimpulkan Palestina dan Israel mengajarkan lebih sedikit informasi mengenai kehidupan sehari-hari, ekonomi, kebudayaan, dan agama pihak lain.

Dalam satu taklimat yang diadakan di AS, Senin pagi, salah seorang pemimpin peneliti Prof Bruce Wexler dari Yale University menyeru kedua pihak agar memasukkan lebih banyak informasi tentang pihak lain di dalam buku pelajaran mereka. "Tujuannya ialah untuk memanusiakan pihak lain," lapor The Washington Post.

Kementerian Pendidikan Israel menepis laporan tersebut. Mereka menyebut penelitian itu tidak objektif.

"Satu penelitian oleh profesional dari Kementerian itu dan di luarnya, dengan jelas memperlihatkan bahwa itu bias, tidak profesional dan sangat tidak objektif," kata Kementerian tersebut di dalam pernyataan yang dikirim kepada Xinhua.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...

Apa yang paling menarik bagi Anda tentang Singapura?

1 of 7
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement