Selasa 05 Feb 2013 09:59 WIB

Angkasa Pura I Kebut Pembangunan Bandara Sepinggan

Rep: Adi Wicaksono/ Red: Dewi Mardiani
Sejumlah pekerja menyelesaikan proyek pembangunan terminal baru Bandara Sepinggan, Balikpapan, Kalimantan Timur, Selasa (29/1).
Foto: Antara
Sejumlah pekerja menyelesaikan proyek pembangunan terminal baru Bandara Sepinggan, Balikpapan, Kalimantan Timur, Selasa (29/1).

REPUBLIKA.CO.ID, BALIKPAPAN -- PT Angkasa Pura I terus menggeber Proyek Pengembangan Bandara Internasional Sepinggan (PPBIS). Otoritas pengelola bandara ini optimistis, proyek senilai Rp 1,8 triliun itu bisa segera beroperasi sebelum akhir tahun ini.

"Kami menargetkan pengerjaan kontruksi PPBIS ini dapat diselesaikan pada Juli tahun ini. Sehingga, pada Oktober 2013, pengembangan bandara ini sudah dapat dioperasikan," kata Presiden Direktur PT Angkasa Pura I, Tommy Soetomo di sela acara topping-off terminal penumpang Bandara Internasional Sepinggan, Balikpapan, Kalimantan Timur, Selasa (5/2).

Ia menjelaskan, secara keseluruhan proyek dibagi menjadi tiga paket. Hingga acara topping-off ini dilakukan, paket I telah terealisasi 100 persen, paket II 50,5 persen, serta paket III 46,9 persen. "Ini akan jadi landmark baru bagi Provinsi Kalimantan Timur," imbuhnya.

Dengan pengembangan ini, lanjut Tommy, total luas Bandara Internasional Sepinggan akan menjadi 110 ribu meter persegi. Ini berarti, Sepinggan akan menjadi bandara terbesar ketiga di Indonesia setelah Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta dan Bandara Ngurah Rai, Bali.

Selain itu, Bandara Internasional Sepinggan juga akan dilengkapi fasilitas modern, seperti sistem operasi terminal yang menggunakan Airport Integrated Master System (AIMS).

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement