REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Keluarga besar KH Fadeli Luran, pendiri pesantren modern Ikatan Masjid Mushalah Indonesia Muttahidah (IMMIM), Sulawesi Selatan (Sulsel), cenderung tertutup memberikan informasi tentang Ahmad Fathanah (AF).
Namun, seorang alumnus IMMIM, Mappinawang, bersedia berbagi informasi tentang tersangka kasus dugaan suap impor sapi impor yang kini menjadi tahanan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Mappinawang adalah kakak angkatan AF saat masih menjadi santri di IMMIM. Menurut mantan ketua KPUD Sulsel ini, AF adalah alumnus IMMIM tahun 1984. ‘’Dia adik angkatan saya, dua tahun di bawah saya,’’ ujar alumnus IMMIM 1982 ini saat dihubungi, Selasa (5/2).
Mantan ketua LBH Makassar ini juga mengatakan, setelah tamat dari IMMIM, AF kemudian melanjutkan studi ke Timur Tengah. Namun, dia tidak tahu pasti di universitas mana anak ke delapan dari 10 bersaudara ini melanjutkan studinya. ‘’Yang pasti tidak di Gontor seperti yang diberitakan. Fathanah tidak pernah jadi santri di Gontor,’’ ujarnya.
Menurut dia, saat studi di Timur Tengah itulah, kemungkinan AF bertemu dan akhirnya berkenalan dekat dengan mantan presiden PKS, Luthfi Hasan Ishaaq. Mappinawang mengatakan, secara pribadi dia mengenal sosok AF lebih banyak saat masih sama-sama mengenyam pendidikan di pesantren milik orang tua AF.
Dia mengatakan, ketika menjadi santri, perilaku AF sama seperti anak-anak kebanyakan. AF, kata Mappinawang, tidak sombong meski dia anak pendiri pesantren. ‘’Dia anak yang cerdas, tidak sombong, serta memperlihatkan bakat-bakat kepemimpinan,’’ ujar Mappinawang.
Mappinawang juga mengatakan, menurut informasinya, studi AF di Timur Tengah pun tidak selesai. Setelah merantau, AF kemudian kembali ke Indonesia, namun jarang berada di Makassar. Dia hanya datang sesekali.