Selasa 05 Feb 2013 18:19 WIB

Sektor Tradable Dorong Perlambatan Ekonomi RI

Rep: Muhammad Iqbal/ Red: Nidia Zuraya
Direktur eksekutif Economics, Industry and Trade (Econit), Hendri Saparini
Direktur eksekutif Economics, Industry and Trade (Econit), Hendri Saparini

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ekonom Econit Advisory Group Hendri Saparini menyatakan tidak tercapainya pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) Indonesia pada 2012 disebabkan oleh penurunan kontribusi sejumlah sektor tradable. Sektor-sektor tersebut seperti industri pengolahan, pertanian dan perdagangan, hotel dan restoran. 

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), porsi sektor industri pengolahan dalam struktur PDB Indonesia 2012 mencapai 52,28 persen, pertanian (14,44 persen) dan sektor perdagangan, hotel dan restoran berkontribusi (13,90 persen).  "Walaupun tumbuh 6,23 persen, tetap saja sektor tradable lebih rendah dibandingkan tahun lalu," tutur Hendri, Selasa (5/2). 

Permasalahannya, ujar Hendri, pemerintah tidak dapat mendorong sektor tradable untuk tumbuh. Selain itu, penurunan juga tercatat pada sektor-sektor andalan penghela pertumbuhan PDB Indonesia seperti komunikasi yang mengalami penurunan dari kisaran 10 persen menjadi sembilan persen pada tahun ini. 

"Tapi, sektor non-tradable tumbuhnya masih tetap lebih pesat dibanding PDB secara keseluruhan," ujarnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement