Selasa 05 Feb 2013 20:09 WIB

Satu Rumah di Pasaman Barat Hanyut Dihantam Arus Sungai

Aliran sungai Cihideung (ilustrasi).
Foto: Antara/Jafkhairi
Aliran sungai Cihideung (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, SIMPANG AMPEK, SUMBAR -- Satu unit rumah hanyut dihantam luapan air sungai Batang Jorong Taluak Ambun Kecamatan Lembah Melintang Kabupaten Pasaman Barat, Sumbar.

"Rumah ukuran 20x 7 meter yang terletak di tepi sungai itu tidak tahan dengan hantaman air sungai sejak Senin (4/1) malam. Sedangkan puluhan rumah lainnya terancam ambruk," kata pemilik rumah, Marhafi Nasution (30) di Simpang Ampek, Selasa.

Dia mengatakan, saat kejadian dia tidak menduga akan dihantam air sungai. Saat itu dia mendengar suara keras yang datang dari sungai. Saat itu, dirinya bersama keluarga langsung berusaha melarikan diri. Saat sampai di luar rumah dia bersama keluarga melihat arus sungai sudah yang cukup deras.

"Saat itu kami melihat air begitu cepat menghantam rumah kami dan menghanyutkannya. Segala isi rumah saya tidak bisa diselamatkan,"kata dia.

Menurutnya, akibat hantaman banjir itu tanah miliknya berkurang menjadi 2-3 meter. Tanah itu tidak bisa digunakan lagi karena sudah jadi tebing curam. Padahal dahulu jarak ke sungai mencapai 50 meter.

"Saya mengharapkan ada bantuan dari pemerintah karena saat ini tidak ada yang tersisa,"harap dia.

Warga lainnya Khirul Amri (40) mengatakan rumahnya juga ikut terancam karena sudut rumah bagian belakang sudah retak dihantam air.

Kapolsek Lembah Melintang AKP Aprisman didampingi Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pasaman Barat, Yunadi mengatakan pihaknya bersama wali nagari (kepala desa) kecamatan bersedia membantu korban.

Musibah itu terjadi karena tingginya curah hujan di Kabupaten Pasaman Barat sejak Senin (4/1).

"Kita menghimbau kepada warga yang tinggal di tepi sungai agar selalu hati-hati karena saat ini musim hujan terus terjadi,"kata dia.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement