REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- Seorang oknum polisi diduga menganiaya seorang wartawan di Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah, pada Senin (4/2), sekitar pukul 23.30 WITA.
Andi Baso, korban penganiayaan yang dihubungi dari Palu, Selasa, mengaku dipukul oleh Bripka Ar di sebuah tempat hiburan malam di Kolonodale, Kabupaten Morowali.
Saat itu, korban sedang mengikuti proses razia yang dilakukan polisi di sejumlah tempat hiburan. Tempat hiburan itu diduga menjadi ajang mabuk-mabukan aparat dan bisnis prostitusi.
Pada saat itu korban menegur oknum polisi tersebut karena membuat gaduh dengan cara membunyikan botol minuman.
Oknum polisi yang juga mantan ajudan bupati Morowali itu kemudian marah dengan mengucapkan kata-kata kasar kepada Andi Baso.
"Saat hendak merekam situasi itu, kemudian saya dipukul di bagian wajah," kata Andi Baso yang juga kontributor TV One.
Andi Baso sendiri sudah melakukan visum di rumah sakit dan melapor kejadian yang dialaminya kepada polisi. "Saya juga telah SMS Kapolda Sulawesi Tengah soal ini," katanya.
Kapolda Sulawesi Tengah Brigjen Pol Dewa Parsana mengaku memperhatikan kasus tersebut dan akan menindaklanjutinya.
Kasus penganiayaan Andi Baso ini juga mendapatkan perhatian dan kecaman organisasi pers, seperti Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Palu dan Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Sulawesi Tengah.
AJI Kota Palu juga mendesak aparat penegak hukum untuk tidak melindungi anggotanya yang berbuat kriminal. "Kami akan mengawal kasus ini," kata Pengurus Divisi Advokasi AJI Kota Palu Roni Sandy.