REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) menegaskan mengambil langkah menjauh dari politik praktis. Anggotanya hanya diarahkan agar berkecimpung di tataran politik ide.
"HMI lahir dari politik, tak mungkin KAHMI non-politik. Tapi kami terlibat dalam politik inspiratif. Kami melarang organisasi sebagai kendaraan politik praktis. Kalau mau, gunakan baju lain,"jelas Koordinator Presidium KAHMI Prof Mahfud Md saat Pelantikan Majelis Nasional KAHMI 2012-2017 di JCC Senayan, Selasa (5/2).
KAHMI, imbuh Mahfud, hanya memberi kritik secara umum. Bukan kasus per kasus. Gerakan politik inspiratif itu mereka lakukan lewat media parpol dan nonparpol. Tak ayal, bisa diamati hampir semua partai ada kader KAHMI.
"Kita bebas satu pikiran untuk menyelamatkan Indonesia melalui konsep, ide, lalu melakukan politik gerakan dalam kebijakan sehari-hari,"terang Ketua Mahkamah Konstitusi ini.
Munas KAHMI ke-9 di Pekanbaru pada 30 November hingga 1 Desember 2012 lalu pun mewujudkan konsep itu dengan memilih sembilan anggota presidium baru. Harapannya, sebut Mahfud, memunculkan sosok pemimpin teladan.