REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Menteri Luar Negeri Mohammed Kamel Amr mengatakan Mesir tidak akan memperbaiki hubungannya dengan Iran dengan mengorbankan keamanan Arab Teluk.
"Keamanan negara-negara Teluk adalah satu garis merah bagi Mesir," kata Amr menjelang KTT Islam dalam satu usaha untuk menjamin negara-negara Arab di Teluk Persia jangan khawatir pendekatan dengan Iran, Selasa (5/2).
"Hubungan-hubungan Mesir dengan negara-negara lain, khususnya negara-negara Teluk tidak akan mengorbankan keamanan mereka," ujar dia.
Terkait hubungan Mesir dan Iran, Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad sudah tiba di Kairo untuk menghadiri KTT tiga hari Organisasi Kerja Sama Islam (OIC) yang akan dibuka Rabu (6/2) di ibu kota Mesir itu.
Kunjungannya tersebut adalah yang pertama oleh Presiden Iran ke Mesir sejak revolusi tahun 1979--tahun yang sama Mesir menandatangani satu perjanjian perdamaian dengan Israel. Setahun kemudian Teheran memutuskan hubungan dengan Kairo sebagai protes terhadap perjanjian itu.
Ahmadinejad mengatakan langkah memperkuat hubungan bilateral dengan Kairo merupakan tujuan utama kunjungannya. "Saya akan berusaha membuka jalan untuk membangun kerja sama antara Iran dan Mesir," katanya yang dikutip kantor berta Iran IRNA.
Iran telah melakukan pendekatan dengan Mesir sejak kelompok Islam berkuasa tidak lama setelah revolusi tahun 2011 yang menggulingan Presiden Hosni Mubarak. Pengganti Mubarak, Muhmammad Mursi yang berasal dari kelompok Ikhwanul Muslimin, menanggapi dengan hati-hati terhadap usaha-usaha Iran untuk menghidupkan kembali hubungan
Hubungan antara Iran dan enam negara anggota Dewan Kerja Sama Teluk (GCC) -- Arab Saudi, Qatar, Bahrain, Kuwair, Oman dan Uni Emirat Arab-- tegang sejak pasukan Teluk campur tangan di Bahrain tahun 2011 untuk menumpas aksi protes yang dipimpin kelompok Syiah.
Pada Desember lalu para pemimpin OIC melakukan KTT tahunan mereka dan mengeluarkan satu pernyataan yang mengatakan mereka "menolak dan mengecam " campur tangan Iran "yang terus melakukan campur tangan" dalam urusan-uurusan dalam negeri mereka.
GCC menambahkan bahwa Teheran harus "segera dan tuntas menghentikan seluruh tindakan ini dan kebijakan yang meningkatkan ketegangan di kawasan itu dan mengancam keamanan dan stabilitas".
Menteri Luar Negeri Mesir menegaskan bahwa keamanan negara-negara Arab Teluk Persia itu "adalah bagian" dari keamanan Mesir.