REPUBLIKA.CO.ID, ADEN -- Personel polisi Yaman menjinakkan satu bom di dekat pangkalan Angkatan Darat di Kota Pelabuhan Aden, Yaman Selatan, kemarin.
Menurut seorang pejabat militer, para ahli pendeteksi bom dan satuan penjinak bom menjinakkan bahan peledak rakitan di belakang markas Angkatan Udara di Aden. "Satu bahan peledak rakitan di dekat markas Angkatan Udara berhasil dipindahkan dan diledakkan di satu tempat aman," kata dia, seperti dilansir dari Xinhua, Rabu (6/2).
Gerilyawan dari sayap Alqaidah yang bermarkas di Yaman diduga berada di belakang operasi teror yang gagal itu, kata pejabat tersebut.
Tentara Yaman mengalahkan petempur Alqaidah di Abyan pada Mei 2012 dan merebut kembali beberapa kota besar, setelah berbulan-bulan pertempuran mematikan. Dengan dukungan masyarakat internasional, pemerintah peralihan Yaman telah melancarkan serangan berskala besar terhadap kelompok teror guna memulihkan keamanan dan menerapkan kembali kendali pemerintah.
Gerilyawan telah memanfaatkan kerusuhan politik 2011 di negara Arab tersebut guna menguasai banyak daerah di bagian selatan negeri itu.
Pasukan pemerintah Yaman mengusir kelompok gerilyawan, yang mempunyai hubungan dengan Alqaidah, dari pangkalan mereka di gunung di bagian selatan negara itu setelah menewaskan 21 petempur, kata sumber militer pada Sabtu (2/2).
Tentara dan anggota milisi pendukung pemerintah bertempur melawan gerilyawan pada Kamis dan Sabtu di dekat kota Shuqra di Provinsi Abyan, daerah di Yaman Selatan, tempat banyak gerilyawan bersembunyi. Dua prajurit dan lima anggota milisi juga tewas, kata sumber itu. Gerilyawan yang selamat melarikan diri ke daerah itu, tambahnya.
Washington dan negara-negara Barat menganggap kelompok Alqaidah di Jazirah Arab (AQAP), yang berpangkalan di Yaman, sebagai salah satu dari cabang berbahaya jaringan gerilyawan.