REPUBLIKA.CO.ID, JATIASIH -- Warga korban banjir di Pondok Gede Permai (PGP), Kelurahan Jatirasa, Kecamatan Jatiasih, Bekasi, mulai terserang penyakit pascabanjir seperti gatal-gatal serta batuk dan pilek.
Berdasarkan data dari Puskesmas Jatiasih, ada sekitar 300 warga yang berobat ke posko kesehatan pada Selasa (5/2) kemarin. Hingga kini, angka tersebut terus bertambah menjadi 330 orang.
Rata-rata warga banyak yang mengeluh mengalami gatal-gatal. Hal ini lantaran air yang masuk ke perumahan warga sudah bercampur dengan sampah dan kotoran.
''Warga juga banyak yang mengalami luka luar, seperti kena pecahan beling atau paku. Biasanya mereka mendapatkan luka seperti itu saat membersihkan rumah dari endapan lumpur,'' kata dr Tjahjaningati, salah satu petugas medis, kepada Republika, Rabu (6/2).
Untuk petugas medis yang bersiaga di posko kesehatan PGP, Puskesmas Jatiasih telah menyiagakan empat orang personel. Mereka juga dibantu oleh petugas dari Poliklinik Bekasi 0009/06 Kesdam Jaya, yang berjumlah lima orang.
Terkait pasokan obat-obatan, Tjahjaningati menambahkan, Puskesmas Jatiasih mendapat bantuan obat-obatan yang berasal dari sumbangan masyarakat, pihak swasta, dan juga bantuan logistik obat-obatan dari Kesdam Jaya. Sehingga, Tjahjaningati memastikan, pasokan obat-obatan untuk warga korban banjir PGP paling tidak aman untuk beberapa hari ke depan.
''Sudah disiapkan sekitar 200 jenis obat-obatan, termasuk obat-obatan untuk luka luar,'' kata Boan, salah satu anggota medis dari Kesdam Jaya.