REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ratusan pekerja yang tergabung dalam Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia telah memenuhi Bundaran Hotel Indonesia (HI). Mereka datang untuk melakukan unjuk rasa terkait pelaksanaan jaminan kesehatan.
Pengurus Unit Kerja Serikat Kerja Automotif Mesin dan Komponen (SPAMK), Daryono, mengatakan ada sekitar 500 orang dari perusahaan tempatnya bekerja, PT Musashi (Cikarang), yang ikut turun ke jalan.
Ia menjelaskan, para buruh menuntut pelaksanaan jaminan kesehatan sesuai Undang-Undang tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS).
"Laksanakan jaminan pensiun wajib bagi pekerja buruh. Hapus outsourcing. Penjarakan pengusaha yang anti serikat pekerja. Revisi Permenaker Nomor 12/2012 tentang Kebutuhan Hidup Layak jadi 84 item," katanya, Rabu (6/2).
Teti, koordinator dari Serikat Pekerja Aneka Industri (SPAI) dari Indocement menambahkan, pekerja juga menolak upah murah dan kenaikan tarif dasar listrik.
Para demonstran terlihat memakai kaus dari masing-masing serikat pekerja dan membawa spanduk atau bendera.