Rabu 06 Feb 2013 12:33 WIB

Langgar Kebijakan Satu Anak, Bayi di Cina Dibunuh

Rep: Nur Aini/ Red: Mansyur Faqih
Tangan bayi, (Ilustrasi)
Foto: politico.com
Tangan bayi, (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, ZHEJIANG -- Bayi berusia 13 bulan di Cina dilindas mobil milik pejabat hingga tewas lantaran orang tuanya melanggar kebijakan satu anak. Pejabat kantor pengendalian kelahiran Riu'an di dekat Wenzhou, Provinsi Zhejiang mendenda orang tuanya karena pelanggaran aturan tersebut.

Guardian menulis ayah bayi, Chen Liandi (39 tahun) dihalangi tim tersebut untuk menjaga bayinya. Sementara sang istri setuju untuk diajak pergi sehingga mereka bisa membunuh sang bayi. 

Sampai saat ini, polisi setempat tengah menyelidiki kasus tersebut. Menurut laporan, bayi itu sebelumnya berada di pelukan ayahnya. 

Namun, kemudian ditemukan tewas terlindas setelah pejabat tersebut menjalankan kendaraannya. Para pejabat itu sempat membawa sang bayi  ke rumah sakit. Namun, nyawanya tidak dapat diselamatkan. 

Kebijakan satu anak terus memicu kontroversi dan kemarahan publik. Cina bahkan sudah didesak untuk mengakhiri kebijakan satu anak dalam beberapa tahun terakhir. Ini karena kekhawatiran penduduk Cina yang sudah didominasi orang tua. 

Tahun lalu, publik Cina marah setelah ada foto yang menggambarkan seorang wanita berbaring di samping janinnya setelah aborsi paksa. Pada 2011, kerabat dari seorang ibu berusia 37 tahun yang memiliki dua anak mengatakan saudaranya meninggal di meja operasi karena dipaksa mengaborsi janin berusia enam bulan.

Cina membatasi pasangan di perkotaan untuk memiliki anak lebih dari satu. Namun, rumah tangga pedesaan diperbolehkan memiliki dua jika anak pertamanya perempuan. Kebijakan itu mengecualian sejumlah etnis minoritas. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement