REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menpora Roy Suryo menegaskan tak mau tebang pilih terhadap operator kompetisi terkait tunggakan gaji pemain. Roy pun akan tetap merestui bergulirnya kompetisi Indonesian Premier League (IPL) meskipun masih bermasalah dengan pembayaran gaji pemain.
Seperti diketahui, IPL direncanakan bergulir pada 10 Februari 2013. Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI) mendesak Roy Suryo untuk mewanti-wanti IPL yang segera bergulir.
Karena, kompetisi yang berada dibawah PSSI dan PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS) ini juga masih menunggak gaji pemain dengan jumlah yang tidak sedikit.
Menanggapi hal itu, Roy mengaku tidak akan segan mengambil sikap tegas meskipun kompetisi IPL berada di bawah yurisdiksi PSSI yang sah dan diakui FIFA. "Saya tidak ada takutnya untuk juga menindak kompetisi IPL," ucap Roy ketika dihubungi Republika, Rabu (6/2).
Meski begitu, Roy mengungkapkan akan memberikan izin walaupun ada klub IPL yang belum melunasi gaji pemain. Ini lantaran Roy tak ingin dicap berat sebelah setelah sebelumnya, Kemenpora ketika masih dijabat Pejabat Sementara Agung Laksono mengeluarkan rekomendasi kepada ISL dengan tiga syarat.
Salah satu syaratnya yakni pelunasan gaji pemain yang harus selesai pada pertengahan kompetisi. Jika tidak, pemerintah akan mencabut rekomendasi penyelengaraan ISL.
"Hal sama kami terapkan untuk IPL. Kita biarkan berjalan, namun jika hingga pertengahan kompetisi masih ada masalah tunggakan, pemerintah akan melakukan penyetopan kompetisi," tegas Roy.
Kasus tunggakan gaji memang tidak hanya terjadi di kompetisi ISL. Menurut rilis APPI, sejumlah klub LPI juga melakukan hal sama. Yakni Bontang FC yang menunggak gaji enam hingga 8 bulan, Persebaya Surabaya (1-4 bulan), Persema Malang (5-8 bulan), dan Perseman Manokwari (empat bulan).
"Saya tidak ingin dicap tidak fair. Karena sebelumnya LSI diberikan izin bersyarat meskipun masih ada tunggakan. Jadi tidak mungkin saya akan memberikan rekomendasi kepada IPL dengan syarat melunasi gaji pemain," tuturnya.