REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA PUSAT -- Sekitar ribuan buruh massa Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) mengepung Istana Negara. Aksi di Istana Negara ini diakukan setelah massa menggelar orasi di Bundaran Hotel Indonesia.
Kepolisian pun menutup arus lalu lintas di Jalan Medan Merdeka Barat. Tidak hanya itu, jalan yang berada di depan istana negara tidak bisa dilalui oleh kendaraan. Tidak hanya itu, polisi juga memasang barikade kawat berduri di depan istana negara. Dua mobil water canon juga terlihat disiagakan.
Hampir selama dua jam, demonstran meneriakan yel-yel dan orasi. Dalam salah satu tuntutannya, buruh mendesak pemerintah untuk mengesahkan 86 komponen hidup layak untuk menetapkan upah minimum. Selain itu, terhitung tanggal 1 Januari 2014, semua buruh sudah terdaftar dan bisa menikmati dana Jamsostek, khususnya akses kesehatan. Aksi ini dilakukan sekaligus memperingati hari ulang tahun FSPMI yang ke-14.
Sebagian besar buruh melakukan long march dari Bundaran HI ke Istana Negara. Namun ada juga yang menggunakan sepeda motor. Terdapat tiga mobil komando yang digunakan oleh massa FSPMI. Namun, tidak semua demonstran berkumpul di depan Istana Negara. Banyak juga yang memilih duduk-duduk di median Jalan Medan Merdeka Barat, sembari menikmati makan siang. Tetapi, aksi yang dilakukan di depan Istana Negara itu tidak sempat memacetkan arus lalu-lintas.
Markum, demonstran asal Subang, berharap, dengan mereka melakukan aksi di depan Istana Negara, setidaknya Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mau mendengarkan aspirasi para buruh. ''Yang penting mah,kesejahteraan keluarga kami bisa terjamin mas,'' katanya kepada Republika, Rabu (6/2).
Setelah menyampaikan aspirasinya di Istana Negara, massa FSPMI bergerak menuju Kementerian Badan Usaha Milik Negara di Jalan Medan Merdeka Selatan. Di Kementerian pimpinan Dahlan Iskan ini, mereka menuntut untuk dilakukan peninjauan ulang terhadap posisi Pimpinan Jamsostek, karena menurut mereka pimpinan Jamsostek saat ini tidak memihak kepada buruh.
Setelah dari Kementerian BUMN, rencananya massa buruh akan langsung menuju gedung DPR RI. Di sana, mereka sudah dijadwalkan bertemu dengan Wakil Ketua DPR, Priyo Budi Santoso.