Rabu 06 Feb 2013 17:18 WIB

SBY SMS Petinggi Demokrat Kecuali Anas Urbaningrum

Rep: Muhammad Akbar Wijaya/ Red: A.Syalaby Ichsan
SBY Anas Urbaningrum
SBY Anas Urbaningrum

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pesan singkat (SMS) Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), kepada sejumlah petinggi Partai Demokrat mencuatkan polemik baru di tubuh partai berlambang Mercy itu.

 

Pasalnya, dalam pesan singkat yang dikirim langsung SBY di depan Ka’bah ini, tak disebutkan SMS itu ditujukan kepada Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum.  

“Dari : KETUA MAJELIS TINGGI PARTAI DEMOKRAT 

Kepada : 1. Para Anggota Majelis Tinggi Partai 2. Ses Wanhor 3. Sekjen PD 4. Ketua Fraksi PD DPR,” tulis SBY dalam pesan singkatnya.

Pesan singkat itu ditulis SBY  di hadapan Ka'bah, di Masjidil Haram Makkah al-Mukarramah. Setelah ibadah umrah.

 

"Selama berada di Tanah Suci, saya terus memohon petunjuk dan pertolongan Allah SWT, agar partai yang kita cintai dapat segera dibebaskan dari berbagi cobaan berat yang kita hadapi dewasa ini. Saya berharap saudara-saudara juga ikut berdoa dan memohon petunjuk dan pertolongan Allah SWT, Tuhan Yang Mahakuasa, agar kita bisa segera menemukan solusi yang tepat, bijak, dan bermartabat," ujarnya.

 

Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat, Marzuki Alie, enggan mempersoalkan tak disebutnya ketua umum Partai Demokrat dalam sms itu.

Bagi Marzuki yang terpenting dari SMS SBY adalah pesan yang disampaikan. “Soal itu (nama Anas tak disebut) saya tak mau menilai. Saya tidak lihat kepadanya. Saya lihat isinya,” kata Marzuki kepada wartawan di kompleks MPR/DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (6/2).

Marzuki menyatakan SMS SBY merupakan bentuk keprihatinan SBY atas situasi terkahir yang dihadapi Partai Demokrat. Dalam SMS-nya, imbuh Marzuki, SBY berharap Allah SWT bisa memberi jalan keluar dari berbagai persoalan yang dihadapi Partai Demokrat.

Marzuki menolak bila tak disebutnya nama ketua umum dalam SMS SBY sebagai bukti adanya konflik antara Anas dan SBY. “Tak ada konflik di Demokrat,” katanya.

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement