Rabu 06 Feb 2013 18:42 WIB

Bundaran HI Kembali Banjir

Rep: Reja Irfa Widodo/ Red: A.Syalaby Ichsan
 Kemacetan lalu lintas yang terjadi di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Rabu (6/2), akibat hujan deras yang mengguyur kota Jakarta.
Foto: Republika/Muda Saleh
Kemacetan lalu lintas yang terjadi di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Rabu (6/2), akibat hujan deras yang mengguyur kota Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hujan lebat disertai angin kencang yang mengguyur Jakarta selama tiga jam membuat sejumlah ruas jalan protokol di Jakarta tergenang air. Tidak terkecuali di Bundaran Hotel Indonesia.

Kondisi paling parah terjadi di ruas Jalan Thamrin, tepatnya di depan gedung Sarinah. Ketinggian air bahkan mencapai lutut orang dewasa.

Kendati ketinggian air di Jalan Thamrin itu cukup tinggi, namun banyak pengendara motor dan mobil memaksakan untuk melintasi jalan tersebut. Akhirnya, tidak jarang banyak motor yang mengalami mogok.

''Yah, mau gimana lagi mas, biarin deh. Asal bisa nyala lagi mah gak apa-apa'' kata Kusno, salah satu pengendara motor yang nekat melintasi jalan di depan Sarinah, kepada Republika, Rabu (6/2).

Sementara itu, di Bundaran Hotel Indonesia, air juga terlihat menggenang. Tepatnya di ujung Jalan Jenderal Sudirman, atau di depan Hotel Kempinski.

Ketinggian air mencapai mata kaki orang dewasa. Begitupun dengan kondisi jalan yang berada di seberangnya. Selain itu, air yang menggenang tepat di pinggir kolam bundaran HI mencapai sekitar lima sentimeter. 

Kondisi ini membuat kemacetan di Bundaran HI semakin menjadi-jadi. Banyak kendaraan, terutama motor, yang memilih untuk menurunkan kecepatannya. Kemacetan itu terjadi hingga jembatan pintu masuk Stasiun Sudirman. Begitu pun dengan jalan yang mengarah ke Thamrin.

''Biasanya sih dua jam, airnya sudah surut. Tapi, ini gak tahu kenapa, sudah sampai dua setengah jam lebih, air belum surut-surut juga,'' kata Hendri, salah satu penjaga keamanan Hotel Kempinski.

Air juga  sudah masuk hingga ke area parkir gedung Sarinah. Alhasil, banyak pengunjung dan karyawan yang bekerja di gedung Sarinah mesti dievakuasi menggunakan tangga untuk bisa menaiki pagar dan turun ke trotoar.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement