Rabu 06 Feb 2013 19:22 WIB

Perbaiki Jalan Rusak, Nur Mahmudi Menunggu Sikap DKI

Rep: Dessy Saputri/ Red: M Irwan Ariefyanto
Jalan rusak, ilustrasi
Jalan rusak, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,DEPOK -- Jalan rusak di bawah jembatan layang Universitas Indonesia dikeluhkan oleh para pengguna jalan. Pasalnya, jalan dari Depok menuju Jakarta tersebut rusak sepanjang 200 meter.

Kondisi jalan yang rusak terlihat dengan banyaknya lubang-lubang besar. Tak jarang, beberapa pengendara sepeda motor tergelincir ketika melintasi jalan tersebut.

Riska Harya, salah satu penumpang angkutan umum, mengeluhkan kondisi jalan tersebut. "Jalannya banyak lubang, sudah rusak, mobil sama angkot jadi pelan-pelan," katanya kepada ROL, Rabu (6/2).

Akibat rusaknya jalan tersebut, beberapa pengendara harus memelankan kendaraannya. Sehingga menimbulkan kemacetan.  

Wali Kota Depok, Nur Mahmudi Ismail, mengatakan akan berkoordinasi dengan Pemerintah DKI Jakarta untuk memperbaiki jalan tersebut. Menurutnya, wilayah tersebut masuk ke dalam wilayah Jakarta Selatan. "Kita tunggu dulu, yang jelas itu di wilayah Jakarta, biar teman - teman di Depok koordinasi dulu, kalau perlu bantuan kita, kita bantu. Kalau disana tidak siap saya akan turun tangan, jangan sampai saya turun tangan terlalu cepat nanti dikira caper," katanya.

Ia menambahkan jalan rusak sepanjang 200 meter tersebut dapat ditangani oleh Depok. Karena jalan tersebut menjadi akses warga Depok dari Jalan Margonda menuju Jakarta.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement