Rabu 06 Feb 2013 22:10 WIB

SBY Serukan Penghentian Kekerasan di Suriah

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)
Foto: Haji Abror Rizki/Rumgapres
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bersama para pemimpin negara Organisasi Konferensi Islam (OKI) menyerukan agar dilakukannya dialog antara pihak oposisi dan pejabat pemerintah Suriah. Dialog tersebut diperlukan untuk menghentikan kekerasan demi menghentikan perang saudara yang sudah berlangsung dua tahun.

SBY yang didampingi Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa menghadiri KTT OKI yang resmi dibuka pada Rabu (6/2). Di tengah situasi Mesir yang memanas dengan maraknya unjuk rasa di Kairo dan sejumlah kota lainnya, SBY dan para pemimpin negara OKI lainnya tetap hadir. 

Kedatangan SBY disambut Presiden Mesir Muhammad Mursi bersama 50-an kepala negara dan kepala pemerintahan lainnya. Sesuai jadwal, SBY akan menyampaikan pernyataan mewakili Grup Asia dan Presiden Nigeria mewakili Afrika.

Draft komunike yang beredar mengenai perlunya pertumpahan darah di Suriah dihentikan tidak menyebut nama presiden Bashar Asad dan lebih merujuk kepada pejabat pemerintah sebagai yang bertanggung jawab atas terjadinya kekerasan.

"Kami prihatin akan memburuknya situasi dan meningkatnya frekuensi pembunuhan yang telah membawa korban ribuan warga sipil tak berdosa," demikian tertulis dalam draft komunike.

Draft itu juga mendesak kekuatan oposisi untuk mempercepat pembentukan pemeintahan transisi dan mempersiapkan diri untuk mengambil tanggungjaqab penuh bila masanya tiba nanti.

Selain menghadiri KTT OKI, SBY juga akan mengadakan sejumlah pertemuan bilateral antara lain sengan Presiden Turki Abdullah Gul dan Presiden Sudan Omar Hasan Ahmad Al Bashir.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement