REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengajak negara-negara Organisasi Konferensi Islam (OKI) untuk memperkuat dukungan dan diplomasi kepada Palestina dalam perjuangannya memperoleh haknya sebagai negara.
"Kita harus membantu memperkuat kapasitas institusional negara Palestina. Indonesia sendiri sudah melakukan program peningkatan kapasitas 1.000 orang Palestina di berbagai bidang," katanya dalam pernyataannya mewakili Asia pada KTT ke-12 OKI di Kairo, Rabu (6/2).
Dalam pidato di hadapan Presiden Mesir Muhammad Mursi dan sekitar 50 Kepala Negara dan pimpinan pemerintahan, SBY menyatakan bangga Indonesia telah melatih 842 pejabat Palestina selama lima tahun terakhir.
SBY mengajak semua negara OKI untuk meningkatkan diplomasinya untuk membantu Palestina. "Penerimaan bersejarah Palestina sebagai negara peninjau di PBB bukan saja kemenangan diplomasi, tapi juga kemenangan moral," tegasnya.
Presiden juga mengajak negara OKI untk menghentikan kekerasan di Suriah. "Sangatlah penting negara-negara OKI bersatu menyerukan gencatan senjata segera untuk menghentikan pertumpahan darah," ujar SBY.
Negara OKI juga harus bersatu memberikan bantuan kemanusiaan dan bergerak dalam suatu proses politik yang mencerminkan rakyat suriah.
Pada kesempatan yang sama SBY juga menekankan perlunya negara OKI berkontribusi dalan pembangunan ekonomi dan pemerataan kesejahteraan di dunia. Negara negara OKI, katanya, memiliki 2/3 kekayaan minyak mentah dan gas alam. GDP negara OKI sebanyak 8,3 persen dari ekonomi global.
"Namun dibalik fakta itu, sebagian besar umat masih hidup di bawah garis kemiskinan," lugas SBY. Untuk itu, ia mengajak peningkatan kerjasama investasi dan perdagangan, ilmu pengetahuan dan teknologi, di antara dunia Muslim.