REPUBLIKA.CO.ID, AMSTERDAM -- Pelatih Italia Cesar Prandelli mengakui kurang maksimalnya performa tim saat laga persahabatan melawan Belanda di Amsterdam Arena, Kamis (7/2) dini hari, disebabkan karena ia sedang menjajal formasi baru yang ingin diterapkannya.
Meski memiliki andalan dengan skema 4-3-1-2, namun malam itu, pelatih 55 tahun tersebut lebih ingin menjajal skema 4-3-3 racikan anyarnya.
"Kami sebenarnya lebih nyaman dengan skema 4-3-1-2, tapi kami juga menginginkan tetap tampil maksimal dengan formasi baru itu," tambah Prandelli. Menurutnya, skema 4-3-3 tersebut akan terus diasah oleh timnya dalam beberapa laga mendatang.
"Kami masih butuh waktu, yang kami butuhkan hanyalah pemain-pemain dengan kaya akan karakter," sambung Prandelli.
Dalam kesempatan tersebut juga mengomentari kurang optimalnya kinerja dua penyerangnya, Mario Balotelli dan El Sharaawy. Kendati demikian, ia masih percaya, dua striker andalnya itu masih menyimpan potensi yang besar.
Sementara itu pelatih Belanda, Louis Van Gaal, sangat menyayangkan hasil imbang yang didapatkan anak-anak asuhnya malam itu. Baginya, Jeremain Lens dan kawan-kawan lebih layak menang lantaran lebih dominan menguasai jalannya laga. Kendati demikian, secara keseluruhan tim, ia cukup puas dengan performa anak asuhnya.
"Kami memiliki kesempatan lebih banyak. Saya juga puas ketika melihat pemain memainkan gaya sepak bola Belanda," ujarnya seperti dikutip Soccernews, seusai pertandingan.
Van Gaal pun menyebut performa Jeremain Lens yang mengukir gol semata wayang timnya, membuat striker PSV Eindhoven itu menjadi opsi yang tepat sebagai striker alternatif tim Oranye. Menurutnya, Lens telah sukses membayar tanggung jawabnya saat menggantikan Klaas-Jan Hunteelar yang kini masih cedera.
"Ya, saya pikir dia menjadi pilihan yang menarik untuk lini depan," tutupnya. Timnas Belanda akan menghadapi laga lanjutan kualifikasi Piala Dunia 2014 menghadapi Estonia, 21 Maret mendatang.
Ikuti Whatsapp Channel Republika