REPUBLIKA.CO.ID, BREBES -- Pencarian terhadap korban bencana tanah longsor di Dusun Luwung Desa Plompong Kecamatan Sirampog, terus dilakukan. Pada Jumat (7/2), ratusan personil yang diturunkan mencari korban, berhasil menemukan satu korban.
''Korban ditemukan pukul 08.46 WIB, dan diketahui bernama Taryo (65 tahun),'' kata Kabag Humas Pemkab Brebes, Atmo Tan Sidik, Jumat. Namun korban ditemukan sudah dalam keadaan meninggal dunia. Jenazahnya langsung dibawa keluarganya, disucikan, dan kemudian dimakamkan di pemakaman Desa Plompong.
Meski demikian, sepanjang hari kemarin, hanya satu jenasah korban itu saja yang berhasil ditemukan. Empat korban lainnya, yang terdiri dari Kasrap (65), Sungi (60), Sutar (50) dan Radun (65), masih belum berhasil ditemukan. ''Hingga pukul 14.00 WIB, kita masih melakukan pencarian. Sejauh ini, cuaca di sekitar lokasi bencana masih cerah. Mudah-mudahan, cuaca cerah bisa berlangsung sampai sore, sehingga pencarian bisa terus dilakukan,'' jelasnya.
Menurutnya, pencarian korban tergolong sulit, karena timbunan tanah yang longsor sangat banyak. Ketebalan longsoran mencapai empat meter. Selain itu, lokasi korban diperkirakan terpencar di beberapa tempat sehingga sulit di prediksi.
''Kalau kejadiannya berupa longsor yang menimpa rumah, relatif lebih mudah mencari, karena biasanya kalau ada korban maka lokasi korban akan berkelompok di satu tempat. Tapi ini longsoran ini, menimpa petani jagung yang sedang memanen sehingga lokasinya kemungkin terpencar-pencar di beberapa tempat,'' jelasnya.
Sementara mengenai kemungkinan penghentian pencarian korban, Atmo menyatakan, sejauh ini belum diputuskan untuk menghentikan upaya pencarian. Dengan demikian, Sabtu (8/2) ini, upaya pencarian korban akan tetap dilakanakan. ''Tapi sampai berapa hari lagi pencarian dilakukan, kita masih belum putuskan. Biasanya, paling lama dalam waktu seminggu bila korban ternyata tidak juga ditemukan, maka pencarian akan dihentikan,'' katanya.
Seperti diketahui, bencana longsor di Dusun Luwung Desa Plompong terjadi ppada Rabu (6/2). Bencana tersebut, sempat menimbun delapan petani desa setempat yang sedang memanen jagung di kaki Gunung Slamet. Dari delapan korban, satu orang, yakni Rapimah (40) ditemukan meninggal dunia, dan dua orang, yakni pasangan bapak-anak, Sukim (45) dan Hamdan (4) berhasil diselamatkan, sementara lima orang lainnya hilang tertimbun longsor.