REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggaran militer Amerika Serikat diwacanakan dikurangi. Wacana tersebut hasil kebijakan Presiden Barack Obama yang ingin meningkatkan pengaruh AS di kawasan Asia Pasifik.
“Pemotongan anggaran adalah hal yang normal. Saat kami melakukan perang terhadap teror, jumlah pasukan AS mencapai rekor yang tertinggi. Kini perang tersebut sudah mereda maka normal bila postur militer AS kembali dipikir ulang,” ujar Pimpinan Komando Pasifik militer AS, Laksamana Samuel J Locklear di acara Open Breakfast and Discussion di Ritz Carlton Hotel, Jumat (8/2).
Apapun keputusan Gedung Putih, terang Locklear, ada komitmen awal yang telah disepakati terkait kawasan Asia Pasifik. Dia yakin, walaupun anggaran jadi dipotong, kekuatan militer AS tetaplah menjadi yang terbesar di dunia.
“Tahukah anda bahwa Angkatan Laut AS saat ini adalah AL terkecil yang dimiliki AS sejak tahun 1916. Namun angkatan laut kami masih dianggap sebagai yang terkuat,” terang Lockear.
Secara implisit pula dia optimistis, walaupun nanti AS merasakan adanya kekurangan akibat pemotongan anggaran, AS bisa saja meminta bantuan sekutunya di Asia Pasifik untuk ikut berkontribusi menjaga keamanan di kawasan tersebut.