REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Persoalan mahalnya biaya politik dapat terjadi di semua corak partai. Baik yang berbasis agama, maupun nasionalis.
"Tidak pandang corak dan label partai, pragmatisme berpolitik memungkinkan semua parpol dikomersialisasikan," kata pengamat politik dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta, Ari Dwipayana di Yogyakarta, Jumat (8/2).
Namun, budaya mahalnya biaya politik dapat dihilangkan, jika kader partai memiliki kesukarelaan dalam berpolitik.
"Kalau dulu kan istilahnya padat karya, dimana semua ditanggung bersama-sama dengan kerja. Namun sekarang cenderung padat modal," imbuh Ari mengakhiri.
sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement