Jumat 08 Feb 2013 23:53 WIB

SBY: Tidak Suka Kebijakan Penyelamatan, Silakan Tinggalkan Partai

Rep: Esthi Maharani/ Red: A.Syalaby Ichsan
Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono berbicara saat memberikan pembekalan kader di kediamannya, Cikeas, Jawa Barat, Ahad (18/3)malam. Pertemuan ini membicarakan persoalan bangsa, termasuk rencana kenaikan BBM.
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono berbicara saat memberikan pembekalan kader di kediamannya, Cikeas, Jawa Barat, Ahad (18/3)malam. Pertemuan ini membicarakan persoalan bangsa, termasuk rencana kenaikan BBM.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono membuat keputusan politik penting setelah kisruhnya internal partai yang diakibatkan oleh merosotnya elektabilitas partai.

SBY, sebagai Ketua Majelis Tinggi Partai pemenang pemilu 2009 itu akan memimpin gerakan penataan pembersihan dan penataan internal Partai Demokrat. Bagi yang tidak suka dengan kebijakannya, SBY mempersilakan untuk meninggalkan partai.

"Yang tidak suka dengan kebijakan penyelematan partai yang dipimpin ketua MT partai kita silakan meninggalkan partai,"ujarnya saat jumpa pers di Puri Cikeas, Bogor, Jumat (8/2) malam.

Majelis Tinggi Partai Demokrat, tuturnya, merupakan forum tertinggi partai. SBY mengungkapkan Majelis Tinggi dibentuk oleh semua elemen Partai Demokrat dari dewan pembina, dewan kehormatan, hingga dewan pimpinan pusat yang diketuai oleh Anas Urbaningrum.

Kisruh Partai Demokrat berawal dari hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting yang mengungkap rendahnya elektabilitas Partai Demokrat. Berdasarkan survei, partai pemenang pemilu itu hanya mendapatkan suara 8,3 persen.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement