Sabtu 09 Feb 2013 16:26 WIB

Perwira ini Dihukum 20 Tahun Karena Jadi Mata-mata

Rep: antara/ Red: Taufik Rachman
ilustrasi Mata mata
ilustrasi Mata mata

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Seorang perwira Angkatan Laut Kanada dihukum 20 tahun penjara Jumat dan memerintakan dia membayar denda karena membocorkan rahasia-rahasia militer kepada Rusia.

Pembantu letnan Jeffrey Delisle pada Oktober mengaku bersalah melanggar kepercayaan dan memberikan informasi kepada satu pemerintah asing, tetapi masih belum diketahui apakah ada gangguan pada keamanan Kanada atau Amerika Serikat.

Hukuman terhadapnya adalah paling berat bagi tindakan spionase dalam sejarah Kanada, kata jaksa Lyne Decarie, yang menyatakan puas atas vonis itu.

Kepala Staf Pertahanan Kanada, Jenderal Tom Lawson mengatakan pengkhianatan Delisle telah merusak "landasan" pertahanan bersama Kanada dan sekutu-sekutunya, yang menyebabkan kerja sama intelijen mereka berada dalam bahaya.

"Satu landasan penting misi intelijen kami adalah saling percaya yang telah kami jalin dengan sekutu-sekutu kami, dan mitra-mitra dan antarpemerintah dan internasional," kata Lawson dalam satu pernyataan.

"Berdasarkan pengakuannya sendiri, Delisle melanggar kepercayaan itu, tidak hanya dengan mitra-mitra kami tetapi juga dengan orang yang bekerja sama dengan dia setiap hsri, dan dengan pasukan Angkatan Bersenjata Kanada secara keseluruhan.

Ia "dengan sengaja" melibatkan diri dalam kegiatan mata-mata, kata Lawson,Delisle "dapat menempatkan negara ini dalam bahaya yang lebih besar. Ini tidak dapat dimaafkan."

Delsile adalah orang pertama yang dituduh berdasarkan undang-undang keamanan dan intelijen baru Kanada, yang ditingkatkan setelah serangan 11 September 2001 di AS.

Selain dengan hukuman 20 tahun penjara, Hakim Patrick Corran juga mengenakan denda kepada Delisle, 41tahun sejumlah 111.817 dolar Kanada atau 111.523 dolar AS-- satu jumlah yang setara dengan apa yang ia peroleh saat melakukan kegiatan mata-mata itu.

Delisle adalah seorang analis di HMCS Trinity di Halifax, satu pusat intelijen yang memproses data dari satelit-satelit dan pemantauan pesawat mata-mata dari seluruh kawasan Atlantik Utara.

Ketika bekerja di sana, ia memiliki akses pada informasi dari beberapa negara NATO termasuk Amerika Serikat dan Inggris.

Pada tahun 2007 ia datang ke kedutaan Rusia di Ottawa dan menawarkan dirinya menjadi mata-mata.

Dengan mendapat gaji dari Moskow sejak itu, Delsile memberikan informasi rahasia yang dikirim sekali sebuan ke Rusia.

Para jaksa mengungkapkan ai memiliki akses ke jaringan rahasia penting Stone Ghost tentang laporann intelijen yang rahasia dari Australia, Inggris, Kanada, Selandia Baru dan AS.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement