REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pusat Kajian Kebijakan dan Pembangunan Strategis (Puskaptis) menyatakan Bekasi, Depok dan sebagian Bogor merupakan wilayah terbesar dengan tingkat golput tertinggi di Jawa Barat (Jabar).
"Dari 30-35 persen Golput di seluruh Jawa Barat, tiga daerah itu memiliki persentase golput 15-18 persen," kata Direktur Puskaptis Husin Yazid di Jakarta, Ahad (10/2).
Penyebabnya masyarakat yang tinggal di wilayah yang berbatasan dengan Jakarta tersebut cenderung heterogen. Mereka bukan warga asli Jabar melainkan pendatang dari berbagai etnis.
Masyarakat ini menjadikan Bekasi, Depok dan Bogor sebagai tempat tinggal dan bekerja di Jakarta. Selain itu, kendala administrasi, seperti belum meratanya kartu pemilih juga memicu angka golput.
Dalam survei terbaru yang dilakukan 2-7 Februari terungkap jumlah suara massa mengambang atau swing voter sebanyak 6,80 persen. Tingkat partisipasi publik terhadap pelaksanaan Pilgub 71,66 persen.
Survei melibatkan 1.250 sampel yang tersebar di 26 kabupaten kota dan 185 kecamatan. Metodologi yang digunakan adalah multistage random sampling. Margin eror 1,5 sampai 2,8 persen.
Hajatan memperebutkan kursi nomor satu di Jawa Barat tersebut akan digelar 24 Februari mendatang. Lima pasangan calon yang bertarung adalah Rieke Diah Pitaloka-Teten Masduki, Dede Yusuf-Lex Laksamana, Ahmad Heryawan-Deddy Mizwar, Dikdik Mulyana Arief Mansur-Cecep Nana Suryana Toyib dan Irianto MS Syafiuddin-Tatang Farhanul.