REPUBLIKA.CO.ID, BUKITTINGGI -- Jenazah Annisa Azward (20) mahasiswi Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia (FIK UI) yang meninggal setelah melompat dari angkutan kota di Jembatan Lima, Tambora, Jakarta Barat Rabu (6/2), dimakamkan malam ini.
"Saat ini kami telah bersiap menunggu kedatangan jenazah. Rencananya jenazah akan langsung dimakamkan di pemakaman keluarga di rawang malam ini setibanya di Agam," kata Nofri, paman korban di Agam, Sumatera Barat, Minggu.
Kabar meninggal Annisa Azward membuat keluarga korban di Kabupaten Agam sangat berduka dan seolah tidak percaya atas kejadian yang akhirnya merenggut nyawa korban.
Sulung dari dua bersaudara, anak dari pasangan Aswar dan Eli Helfiza, Rabu (6/2) diketahui secara tiba-tiba melompat dari angkot yang ditumpanginya.
Akibatnya, kepala Annisa terbentur aspal jalan dan mengalami luka parah hingga akhirnya meninggal dunia.
Annisa Azward mengalami luka di kepala akibat benturan keras, setelah melompat dari angkot U10 yang ditumpanginya justru membawanya berputar-putar di luar jalur angkot yang biasa.
"Annisa sempat dibawa ke Rumah Sakit Koja, Jakarta Utara untuk menjalani perawatan. Akibat luka yang dideritanya cukup parah, Annisa akhirnya meninggal dunia," kata Nofri pula.
Menurut dia, kejadian yang menimpa Annisa terdengar sampai di kampungnya pada sore hari usai kejadian.
"Masuk Rumah Sakit Rabu sore, langsung dapat kabar di kampung ini, terus dikabari ke ibunya, orangtuanya pun langsung ke Jakarta untuk membawa jenazahnya ke kampung ini agar dapat dimakamkan malam hari ini," ujar dia lagi.
Riri, adik korban mengatakan pada Jumat (8/2), Annisa masih sempat menghubungi dirinya melalui telepon genggamnya.
"Kakak berpesan agar saya berhati-hati memilih angkot yang akan ditumpangi jangan sampai mengalami kejadian seperti dialaminya," kata dia.
"Saya sedang menangis, terus ditelepon kakak dan berpesan agar saya rajin belajar, dan kalau naik angkot, berhati-hati dulu baru naik, lihat dulu jangan seperti kakak," ujar Riri menyampaikan pesan korban.
Menurut Riri, seperti disampaikan kakaknya, saat itu kakaknya naik angkot U10 akan ke rumah tantenya Refniathi di Tanjung Priok.
"Setiap liburan, Annisa memang kerap berkunjung ke rumah tantenya. Angkot yang dinaiki Annisa tidak melewati rute yang biasanya. Annisa curiga dan minta diturunkan. Namun pengemudi angkot tidak memenuhi permintaan kakak, sehingga kakak memilih nekat meloncat dari angkot itu," kata Riri pula.