Senin 11 Feb 2013 14:31 WIB

Petugas Kebersihan Jarang Datang, Warga Buang Sampah ke Kali

Rep: Halimatus Sa'diyah / Red: A.Syalaby Ichsan
Sampah di Kali Krukut
Foto: Republika/Aditya
Sampah di Kali Krukut

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Persoalan sampah di bantaran kali masih menjadi masalah serius bagi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Warga RT 01 RW 01 Kelurahan Petamburan, Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat mengaku kerap membuang sampah ke kali Banjir Kanal Barat (BKB). 

Salah seorang warga, Nur (45 tahun) mengatakan ia dan warga lain terpaksa membuang sampah ke kali karena sampah sudah menumpuk di depan rumahnya.

Sementara petugas kebersihan hanya datang dua hari sekali. "Kalau tukang sampahnya enggak datang ya kita buang sampahnya ke kali," ucap dia saat berbincang dengan Republika, Senin (11/2).

Untuk menampung sampah, Nur mengaku biasa menggunakan kantong plastik yang ditaruh di depan rumah. Selanjutnya, sampah tersebut akan diangkut oleh petugas kebersihan yang datang dengan membawa gerobak. 

Menurut Nur, di RT tersebut sebenarnya sudah disediakan enam buah drum sampah."Tapi ya enggak cukup, orangnya banyak begini," tambah dia yang tinggal tepat disamping kali BKB. 

Warga lainnya, Lia (30 tahun) mengatakan petugas sampah terkadang hanya mengangkut sebagian tumpukan sampah saja. "Malah kadang tiga hari tukang sampahnya baru datang," tutur dia.

Menurut dia, hal itu dikarenakan tempat pembuangan sementara yang ada di kelurahan tersebut sudah penuh. "Kalau mobil sampahnya enggak dateng, gerobak sampahnya sudah penuh semua, jadi sampah yang di rumah warga enggak bisa diangkutin," jelas Lia.

Sebenarnya, ia juga mengaku terganggu dengan keberadaan tumpukan sampah tersebut. Karenanya ia lebih memilih membuang sampah ke kali daripada bertumpuk di depan rumah. 

Berdasarkan pantauan Republika, di kawasan ini memang terlihat beberapa tumpukan sampah di depan rumah warga.  Di tempat pembuangan sementara yang berada di RT 05 RW 01, keadaannya lebih berantakan. Sampah ditumpuk hingga menggunung.

Wita (52 tahun), koordinator sampah di RW 01 mengatakan truk sampah yang jarang  datang ke tempat pembuangan sampah sementara menjadi penyebab utama tidak terkelolanya sampah di RW tersebut. "Truk sampahnya dua hari sekali baru datang. Pengen saya terus datang rutin karena sampah ada setiap hari," ujarnya. 

Sebelumnya, Kepala Dinas Kebersihan DKI Jakarta Unu Nurdin mengakui keterbatasan fasilitas yang dimiliki Dinas Kebersihan. Menurut Unu, dari 732 truk sampah, 500 diantaranya sudah berusia lebih dari 10 tahun. Artinya lebih dari separuh truk sampah sudah tidak bisa beroperasi secara maksimal.   

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement