Senin 11 Feb 2013 15:16 WIB

Sekoci Jatuh, Tiga ABK WNI Tewas

Rep: Rr. Laeny Sulistyawati / Red: A.Syalaby Ichsan
sekoci sebuah kapal tenggelam di Spanyol, Ahad (10/2). Tiga anak buah kapal (ABK) tewas
Foto: www.news.com
sekoci sebuah kapal tenggelam di Spanyol, Ahad (10/2). Tiga anak buah kapal (ABK) tewas

REPUBLIKA.CO.ID, KEPULAUAN CANARY -- Lima Anak Buah Kapal (ABK) tewas setelah sebuah sekoci jatuh dari kapal pesiar Thomson di Pelabuhan Santa Cruz de la Palma di Kepulauan Canary, Spanyol, Ahad (10/2).

Tiga Warga Negara Indonesia (WNI) ikut menjadi korban tewas. Dikutip dari laman Guardian, pejabat Spanyol mengatakan, ABK yang dikirim ke dermaga pelabuhan  pukul 12.00 waktu setempat dan menjalani simulasi darurat latihan sekoci.

Kemudian, sebuah sekoci dengan penghuninya telah jatuh ke laut dari kapal pesiar Thomson yang saat itu tengah merapat di dermaga Pelabuhan Santa Cruz de la Palma. Belum diketahui apa yang menyebabkan sekoci jatuh. Diyakini sekoci tenggelam sejauh 17 meter ke dalam air sebelum terbalik.

Dilaporkan ada lima orang tewas. Para korban tewas yaitu tiga WNI, seorang warga Filipina, dan satu orang warga Ghana. Tiga ABK juga dilaporkan terluka dalam insiden tersebut. Rinciannya, dua warga negara Yunani luka berat, dan satu orang warga Filipina luka ringan.

Terdapat duaribu penumpang berada di kapal itu. Akan tetapi tidak ada yang terlibat dalam latihan tersebut. Kapal ini biasanya beroperasi di sekitar Canaries dan Madeira.

Seorang penumpang di kapal Jim McArthur mengatakan saat kapal merapat, dirinya makan siang dan mendengar ada benda jatuh.’’Lalu orang-orang mulai pergi ke jendela dan saya melihat sekoci terbalik. Ini adalah hari yang sangat menyedihkan, ada lima nyawa meninggal,’’ Kata McArthur seperi dikutip dari BBC, Senin (11/2).

Juru bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Indonesia Michael Tene membenarkan terjadinya insiden itu. Tene juga membenarkan kalau tiga orang WNI tewas. Tapi dia menolak menyebutkan nama-nama mereka.

‘’Kami masih mengkonfirmasi dengan keluarga korban, jadi tidak etis (menyebutkan nama korban) tanpa ada persetujuan terlebih dahulu,’’ ujar Tene saat dihubungi Republika, Senin (11/2).

Tene menyatakan, Kemlu saat ini tengah berkoordinasi dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Spanyol, dan aparat keamanan setempat untuk mengurus administratif para korban. Sebab kecelakaan juga masih diselidiki.

‘’Setelah semua urusan selesai, maka kami akan membantu memfasilitasi kepulangan jenazah ke Indonesia,’’ tutur Tene. Dia berharap aparat setempat dapat segera menyelesaikan kasus ini dan keluarga korban sabar menghadapi peristiwa itu.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement