REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI---Pemerintah Kota Bekasi, Jawa Barat, mencatat adanya penambahan titik kemacetan lalu lintas kendaraan di wilayah setampat pada 2013. "Pada 2011 hanya 11 titik, 2012 naik menjadi 17 titik, saat ini jumlahnya kembali bertambah menjadi 19 titik," ujar Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi.
Menurut dia, data tersebut diperoleh pihaknya melalui berbagai sumber seperti data lalu lintas dari Dinas Perhubungan dan Satuan Lalu Lintas Polresta Bekasi.
Lokasi kemacetan itu dilatarbelakangi berbagai kondisi seperti penyempitan badan jalan, adanya kegiatan pengerjaan proyek, hingga kerusakan jalan.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Bekasi, Sopandi Budiman, menambahkan beberapa titik kemacetan baru di wilayah setempat di antaranya berlokasi di simpang Rawa Bambu, Simpang Lampu Merah Pekayon, simpang Lampu Merah Teluk Buyung, simpang Jalan Ngurah Ray arah pintu masuk tol JOR Cakung dan simpang Rawa Lumbu.
Selain itu, kemacetan ini juga karena faktor penambahan volume kendaraan yang melintas, ujarnya.
Dikatakan Sopandi, mayoritas kemacetan lebih disebabkan kondisi badan jalan yang tidak sebanding dengan volume kendaraan yang melintas.
"Kami menyebut kondisi itu dengan istilah 'bottle neck', dimana pada pada bagian hulu atau hilir jalan terdapat penyempitan badan jalan. Kondisi ini salah satunya terjadi di Perumahan Galaxi, Jalan Agus Salim, dan Ir H Juanda dekat Proyek," katanya.
Dishub Kota Bekasi, kata dia, setiap harinya menerjunkan lebih dari 100 personel di lapangan untuk membantu aparat Kepolisian mengatur lalu lintas terutama pada pukul 06.00 - 09.00 WIB dan pada pukul 16.00 - 20.00 WIB. "Personel kita pasti siaga pada jam sibuk kendaraan," katanya.