REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Sebanyak 290 warga yang tersebar di tiga desa Kecamatan Bantargadung mengalami keracunan massal, Ahad (10/2) malam. Mereka menderita gejala keracunan setelah mengkonsumsi makanan yang dibagikan dalam acara hajatan.
Awalnya, pada Senin (11/2) pagi jumlah warga yang keracunan mencapai sebanyak 242 orang. Namun, hingga sore hari jumlah korban keracunan masih berdatangan ke puskesmas.‘’Hingga Senin (11/2) sore, jumlah korban keracunan sebanyak 290 orang,’’ ujar Kepala Puskesmas Bantargadung, Ina Herlina.
Terakhir, kata dia, sebanyak empat orang korban keracunan datang ke puskesmas pada pukul 14.00 WIB. Menurut Ina, dari ratusan korban keracunan tersebut, sebanyak 23 orang di antaranya harus dirujuk ke rumah sakit. Rinciannya, sebanyak 19 orang korban dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Palabuhanratu dan sisanya sebanyak empat orang dirujuk ke RSUD Sekarwangi, Kecamatan Cibadak.
Diterangkan Ina, saat ini sudah tidak ada lagi korban keracunan yang dirawat di puskeasmas. Pasalnya, ratusan korban keracunan telah diperbolehkan pulang karena kondisinya mulai membaik. Namun, puskesmas tetap siaga mengantisipasi kedatangan korban keracunan.
Langkah ini dilakukan karena ada sejumlah korban keracunan yang kembali ke puskesmas karena merasakan kembali gejala keracunan. Ina mengungkapkan, petugas telah mengambil sampel makanan yang akan diperiksa lebih lanjut di laboratorium untuk memastikan penyebab keracunan.
Kepala Seksi Pengamatan dan Pencegahan Penyakit, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sukabumi, Sri Yasti menerangkan, sampel makanan telah dikirimkan ke laboratorium di Bandung. Hasil pemeriksaaan baru akan diketahui sepekan mendatang.
Kapolsek Bantargadung, AKP Slamet Irianto menambahkan, polisi telah melakukan penyelidikan terhadap kasus keracunan tersebut. ‘’Kami sudah memeriksa sejumlah saksi dan korban keracunan,’’ terang dia.