REPUBLIKA.CO.ID, Sebagian besar manuskrip Timbuktu berhasil diselamatkan.
Setelah pasukan tentara yang dipimpin Prancis berhasil merebut kembali kota di utara Mali, Wali Kota Halle Ousmane Cissé membuat pengumuman yang mengejutkan, pasukan pemberontak Ansar Dine telah membakar sejumlah gedung.
Akibatnya, ribuan manuskrip berharga yang disimpan di dalamnya telah menjadi tumpukan abu. "Bagi para pemberontak, hanya Alquran yang dianggap berharga. Yang lainnya tidak berarti apa-apa," kata sejarawan dan arkeolog, Abdullahi Cisse, kepada wartawan, Rabu (30/1) lalu.