Senin 11 Feb 2013 19:16 WIB

Pengamat: Rebut Kekuasaan Anas, Nama Besar SBY Dipertaruhkan

Rep: Muhammad Akbar Wijaya / Red: Citra Listya Rini
SBY
SBY

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat politik Charta Politika Arya Fernandes mengatakan keputusan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengambil alih kewenangan Anas Urbaningrum sesugguhnya merupakan pertarungan bagi nama besar SBY sendiri. 

“Saya kita ini pertarungan bagi nama besar SBY,” kata Arya ketika dihubungi Republika di Jakarta, Senin (11/2).

Arya menyatakan keputusan Majelis Tinggi mengambil wewenang Anas merupakan jalan pintas penyelamatan partai. Jika dalam tiga bulan ke depan SBY berhasil memulihkan kepercayaan  masyarakat pada Partai Demokrat, maka SBY akan dikenang sebagai ratu adil yang berhasil menyelamatkan partai. 

Sebaliknya, jika dalam tiga bulan ke depan elektabilitas Demokrat tidak berubah, SBY bisa saja dicerca karena dianggap gagal menyelamatkan partai. “Kalau berhasil SBY dikenang sebagai ratu adil. Kalau gagal SBY bisa dicerca,” ujar Arya.

Saat ini posisi Anas sudah dikunci SBY. Arya mengatakan delapan putusan Majelis Tinggi dan Pakta Integritas yang dikeluarkan Majelis Tinggi melumpuhkan potensi perlawanan Anas kepada SBY. Anas, imbuh Arya, hanya bisa melakukan perlawanan bila terjadi perkembangan positif dalam kasus hukum Hambalang. 

“Kalau KPK menyatakan Anas tidak bersalah, Anas baru bisa kembali mengonsolidasikan kekuatan DPD,” kata Arya.

Arya melihat posisi SBY dalam kisruh Demokrat dilematis. Di satu sisi SBY merupakan pendiri partai yang bertanggung jawab secara moral menyelamatkan partai. Namun di sisi lain, posisi SBY sebagai kepala negara mengharuskan meningkatkan kinerja untuk kesejahteraan rakyat.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement