REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN -- Bank Syariah Mandiri (BSM) Ungaran memberikan bantuan (body repair) rehab bodi armada ambulan Badan Amal Zakat Infaq dan Sadaqah (BAZIS) Kabupaten Semarang. Bantuan ini untuk mendukung mobilitas pelayanan BAZIS yang cukup tinggi.
Penyerahan bantuan dilakukan Kepala Cabang Pembantu Bank Syariah Mandiri (BSM) Ungaran, Roni Irawan kepada Sekda Kabupaten Semarang, Anwar Hudaya yang disaksikan Wakil Ketua BAZIS Kabupaten Semarang, Zainal Abidin.
Menurut Roni Irawan, kondisi armada ambulan yang prima sangat diperlukan untuk mendukung pelayanan kepada masyarakat. Ini tak lepas dari aktivitas BAZIS Kabupaten Semarang yang begitu mobil.
Dalam rangka mendukung operasional inilah, BSM membantu mewujudkan armada ambulan yang siap mendukung tingginya aktivitas lembaga amal ini. Sehingga armada ambulan yang ada tetap dalam kondisi prima dan siap dipergunakan masyarakat.
Ia juga menambahkan, kerja sama BSM dengan BAZIS kabupaten Semarang sendiri terjalin sejak lama, dan akan terus kami tingkatkan kualitasnya.
"Ke depan, program sinergi dengan BAZIS sudah kami siapkan, seperti bantuan kepada warga kurang mampu dan pembangunan sarana MCK di sekolah," terangnya, Senin (11/2).
Dalam sambutannya, Sekda menyatakan, pihaknya menyambut baik sekaligus senang melihat perkembangan BAZIS Kabupaten Semarang yang cukup pesat.
Ia berharap pengurus lembaga ini tetap menjunjung tinggi kejujuran serta keikhlasan dalam melaksanakan tugasnya dan tidak memberatkan orang yang mau dibantu.
"Sebab, kerja cepat yang dilandasi dengan kejujuran otomatis akan menumbuhkan kepercayaan di tengah-tengah masyarakat," tegas Anwar Hudaya.
Secara terpisah Wakil Ketua BAZIS, Zainal Abidin menjelaskan, bantuan rehab bodi senilai Rp 15 juta dari BSM Ungaran akan langsung dipergunakan untuk memperbaiki satu unit ambulans yang butuh penanganan serta perawatan.
Pada kesempatan ini, pihaknya juga menyerahkan bantuan Koin Peduli Sahabat masing-masing Rp 2 juta kepada Fatkhan Amira serta Pangestu Eka siswa SMP Negeri 3 Ungaran. "Keduanya siswa kurang mampu yang mengalami sakit demam berdarah dan kecelakaan lalu lintas," terangnya.