REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan penggeledahan terkait kasus dugaan suap impor daging sapi pada Senin (11/2). Rupanya, penggeledahan tidak hanya dilakukan di ruang kerja Luthfi Hasan Ishaaq di DPR melainkan di dua lokasi lainnya.
"Memang ada penggeledahan di DPR terkait kasus suap impor daging sapi. Penggeledahan juga dilakukan di dua lokasi lain," kata juru bicara KPK, Johan Budi SP dalam jumpa pers di KPK, Jakarta.
Johan Budi memaparkan tim penyidik melakukan penggeledahan di lokasi utama yaitu di ruang kerja Luthfi Hasan Ishaaq di kantor DPR RI. Sebelum mengundurkan diri, Luthfi Hasan Ishaaq merupakan anggota Komisi I DPR dan menjabat sebagai Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan kemudian digantikan Anis Matta.
Kemudian tim penyidik juga melakukan penggeledahan di lokasi lainnya yaitu di sebuah kantor di kawasan Jalan Ampera Raya, Jakarta selatan dan di sebuah rumah di Jalan Kenanga, Cilandak, Jakarta Selatan. Kantor dan rumah tersebut merupakan milik salah seorang saksi yang diduga terkait dalam kasus tersebut.
Namun Johan Budi enggan menyebutkan saksi-saksi yang dimaksudkan. Saat ditanyakan apakah ruang kantor Fraksi PKS DPR juga digeledah, ia membantahnya.
Ia melanjutkan, tim penyidik yang melakukan penggeledahan, berjumlah sebanyak delapan dan dibagi dalam tiga lokasi tersebut. Tim mulai bergerak pada pada pukul 09.30 WIB.
"Karena penyidik melakukan penggeledahan, jadi tidak ada pemeriksaan saksi-saksi dulu," jelasnya.
KPK telah menetapkan empat sebagai tersangka dalam kasus dugaan suap impor daging sapi yaitu Juard Effendi dan Arya Abdi Effendi (Direktur PT Indoguna Utama), Ahmad Fathanah dan Luthfi Hasan Ishaaq. Saat ini, empat tersangka tersebut ditahan di empat rutan tahanan (Rutan) yang berbeda.