REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tersangka pelaku prostitusi online berinisial HFIH berasal dari keluarga santri. Berdasarkan catatan harian diblognya, Mahasiswa Institut Pertanian Bogor itu mengaku memiliki nenek seorang guru 'ngaji'.
"Aku di didik dan dibesarkan di lingkungan keluarga yang berlatarbelakang pesantren, nenek dari ibuku adalah seorang pengajar ngaji atau lebih di kenal sebagai nyai, "ungkapnya di blog.
Dia pun menceritakan makna nama yang berasal dari pemberian ibu. Menurutnya, nama adalah sebuah doa yang berarti dalam setiap kehidupan orang.
"Farchan adalah pemberian nama dari ibu aku yang artinya senang atau bahagia dan ibnu hasan yang berarti anak dari hasan karena nama belakang ayah saya adalah hasan,"ujarnya.
Tersangka itu juga sempat bercerita soal kelahirannya di subang 5 Juni 1989 jam 23:00 WIB. Dia melahirkan di rumah nenek dan kakek di Desa kebondanas kecamatan pusakanegara Subang. Menurutnya, dia lahir selamat dengan dibantu oleh dukun beranak.
Petugas Polda Jawa Barat menangkap HFIH yang diduga sebagai pelaku pengelola prostitusi online di Bogor. HFIH diamankan bersama tiga orang perempuan yang masih di bawah umur yakni D (18), M (17) dan M (16) di salah satu tempat penginapan di Jalan Padjadjaran, Bogor.