REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -— Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menolak usulan untuk berkoalisi hanya dengan partai Islam. Dikatakan, koalisi tak harus dengan partai Islam yang tergabung dalam poros tengah.
"Membentuk koalisi bisa dilakukan dengan partai apa saja," kata Ketua DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Marwan Jafar di Jakarta, Selasa (12/2).
Seharusnya, lanjut dia, tidak perlu ada dikotomi antara partai Islam dan partai nasional. Partai Islam bisa berkoalisi dengan partai Islam maupun partai non-Islam. "Itu tidak masalah asalkan memiliki kepentingan yang sama," katanya di Jakarta, Senin, (12/2).
Menurutnya, saat ini dikotomi tersebut semakin kabur. Misalnya, PKB yang lebih menempatkan diri sebagai partai religius nasional. Begitu juga banyak partai nasional yang sering menyebut diri mereka partai nasional religius.
Karenanya, tak ada masalah jika partai Islam kemudian berkoalisi dengan partai nasional. Ia pun menilai berlebihan jika ada kekhawatiran kepentingan umat Muslim tidak disuarakan jika partai Islam berkoalisi dengan partai nonIslam.
Alasannya, sebagian besar anggota DPR yang duduk di Senayan saat ini beragama Islam. "Jadi tidak mungkin mereka tidak menyuarakan kepentingan umat Islam," papar Ketua Fraksi PKB di DPR tersebut.
Apalagi, tambahnya, Indonesia merupakan negara yang pluralis. Bukan seperti Arab Saudi yang memang menempatkan diri sebagai negara Islam. Sehingga tidak perlu dipermasalahkan antara partai Islam dan partai non-Islam. Keduanya harus bisa bekerja sama dengan baik untuk kemajuan bangsa.