REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- AM Fatwa yang pernah menjadi Staf Khusus (Stafsus) Almarhum Menteri Agama Tarmizi Taher pada 1996-1998 terlihat hadir dalam upacara pemakaman Almarhum, Selasa (12/2). Saat diwawancara Republika soal sosok almarhum, AM Fatwa menghirup nafas dalam-dalam. Ia menerawang.
"Beliau seorang yang sangat gigih dalam pengabdian kemasyarakatannya. Dimulai dari aktivis intra dan ekstra universitas. Pernah jadi ketua dewan dan aktif di HMI," terangnya.
AM Fatwa tergolong sangat dekat dengan Almarhum. Kesan yang tak pernah lupa olehnya, ketika ia dipenjara dan diperhatikan almarhum. "Beliau itu suka membantu. Yang sulit saya lupakan ketika saya di penjara. Ketika itu dia jadi Sekjen di Kementerian Agama. Dia sering jenguk saya di penjara," kisah AM Fatwa.
"Setelah dia jadi menteri dan saya ke luar penjara. Dia lalu mengutus stafnya karena dia ingin bicara dengan saya. Jadi saya temui dia di kantornya. Stafnya lalu menunjukkan saya kamar di depan kamar menteri," kisahnya.
AM Fatwa pun bercerita tentang dirinya yang dijamu baik Almarhum di ruangannya. "Bapak duduk disini. Saya sudah minta izin sama Presiden (Pak Harto)," celoteh AM Fatwa menirukan logat Almarhum kepadanya.
AM Fatwa yang waktu itu dipenjara anak buah Pak Harto membuat Almarhum harus meminta izin terlebih dahulu kepada Pak Harto.