Rabu 13 Feb 2013 01:27 WIB

Truk Pasir Merapi Terjebak Banjir Lahar Dingin

Lahar dingin Gunung Merapi
Foto: Antara
Lahar dingin Gunung Merapi

REPUBLIKA.CO.ID, MAGELANG -- Satu truk yang sedang dimuati pasir dari Gunung Merapi oleh para penambang, terjebak banjir lahar dingin di alur Kali Bebeng, di kawasan Bego Kependem, Kecamatan Srumbung, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Selasa.

Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Tim SAR Kabupaten Magelang, Ahmad Muslim di Magelang, Selasa malam mengatakan, kejadian itu terjadi sekitar pukul 17.15 WIB.

"Sebelumnya sopirnya sudah diingatkan oleh relawan yang memantau perkembangan arus air dan banjir dari Merapi di alur sungai itu, tetapi tidak 'nurut'," katanya.

Hujan deras mengguyur kawasan barat puncak Gunung Merapi sejak sekitar pukul 15.30-19.00 WIB, sedangkan banjir lahar terutama mengalir melalui alur Kali Bebeng.

Truk yang terjebak banjir lahar itu bernomor polisi H 1784 FE dengan sopir Sugimin, warga Tanggulrejo, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah.

Ia mengatakan tidak ada korban jatuh akibat banjir lahar itu karena mereka yang melakukan aktivitas penambangan di alur sungai itu segera menyelamatkan diri.

Namun, katanya, mereka tidak sempat membawa keluar truk dari alur sungai karena banjir telah tiba di tempat tersebut.

"Sampai malam ini masih dilakukan evakuasi truk yang terjebak material banjir hingga kedalaman antara 1-1,5 meter. Evakuasi menggunakan satu alat berat milik penambang," katanya.

Ia mengimbau warga yang melakukan aktivitas penambangan material di berbagai alur sungai yang aliran airnya berhulu di Merapi tetap meningkatkan kewaspadaan terhadap kemungkinan banjir lahar.

"Karena hujan masih sering turun di kawasan Merapi dan berpotensi mengakibatkan banjir lahar," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement