REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, meminta pedagang daging sapi, ayam dan ikan di daerah ini menggunakan alas untuk mengiris atau talenan berbahan plastik guna menjaga higienitas daging.
"Masih banyak pedagang daging yang menggunakan talenan kayu yang tidak kedap air, padahal itu bisa menjadi sumber perkembangbiakan bakteri," kata Kasi Kesehatan Masyarakat Veteriner Bidang Peternakan Dinas Pertanian dan Kehutanan (Dispertahut) Bantul, Witanta di Bantul, Selasa.
Menurut dia, talenan plastik lebih higienis karena mudah dibersihkan dan tidak menyisakan bekas baik darah maupun sisa daging.
"Hal ini memang sepele, namun harus diperhatikan untuk mendukung sarana produksi dan distribusi daging di pasar tradisional yang memenuhi syarat yang higiaenis serta aman, sehat, utuh dan halal (ASUH)," katanya.
Ia mengatakan selain talenan, celemek yang digunakan juga harus berbahan plastik karena cipratan darah bisa langsung dihilangkan, berbeda ketika yang berbahan kain yang lebih menyerap.
"Untuk kait yang digunakan sebagai gantungan daging sapi juga seharusnya berbahan stainless sehingga tidak mudah berkarat," katanya.
Sementara, salah satu pedagang daging di Pasar Imogiri Susilawati mengatakan mendukung penuh upaya pemenuhan persyaratan produksi dan distribusi daging yang disarankan pemerintah.
"Saya berharap pemberian bantuan talenan bisa merata ke seluruh pedagang daging, karena kalau nyari talenan plastik susah, sedangkan kebutuhan lainnya seperti celemek dan gantungan, bisa kami usahakan sendiri," katanya.