REPUBLIKA.CO.ID, PESHAWAR -- Pendukung utama partai keagamaan Pakistan memrotes perayaan Hari Valentine yang dinilai tidak Islami.
Mereka meminta perayaan Hari Valentine diganti menjadi 'Hari Kesopanan'. Sayap mahasiswa Jamaat-e-Islami menggelar unjuk rasa di luar klub pers di kota barat laut Peshawar, Selasa (12/2).
Mereka membentangkan slogan-slogan menentang Hari Valentine, dan berorasi menentang perayaan yang diklaim sebagai hari kasih sayang tersebut.
"Hari Valentine menyebarkan ketidaksopanan di dunia," teriak para pendemo, seperti dilaporkan AFP.
Hari Valentine semakin populer di kalangan warga belia Pakistan, banyak dari mereka yang telah menjadikan kebiasaan dengan memberikan kartu, cokelat dan hadiah-hadiah kepada kekasih mereka untuk merayakan kesempatan itu.
Namun Pakistan tetap menjadi masyarakat Islam tradisional di mana sangat banyak yang tidak setuju dengan Hari Valentine karena dianggap sebagai impor Barat.