REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Banjir lahar dingin yang menyapu daerah aliran sungai Kali Gendol, Lereng Merapi, Cangkringan dinilai paling parah di banding kejadian-kejadian sebelumnya. Bahkan banyak penambang pasir belum sempat mengevakuasi kendaraanya saat arus tersebut menerjang.
Operator alat berat yang berhasil menyelamatkan diri, Iksan Nurdin (30) mengatakan, dalam waktu kurang 5 menit, air yang berada 5 kilometer di hulu Gunung Merapi, langsung menggulung kawasan Kali Gendol. "Bahkan ketinggiannya mencapai 4 meter," kata Iksan di area evakuasi alat berat, Selasa (12/2) malam.
Karena merasa panik, menurut Iksan, para supir truk kemudian saling berebut jalan agar bisa menyelamatkan diri. Tanpa disengaja, kondisi itu, malah menutup akses keluar dari kawasan sungai.
Akhirnya, antrean panjang pun terjadi. Bahkan, sekitar empat truk yang masih berada di tengah-tengah sungai, langsung terhempas aliran lahar dingin. Untungnya, para supir truk tersebut, sempat keluar dan langsung berlari menyelamatkan diri.
Iksan juga menjelaskan, hal serupa terjadi pada rekan kerjanya, Samsudi, operator yang saat itu tengah melakukan shift. Karena kendaraan truk pengangkut pasir menganteri terlalu panjang, dia kemudian, menepikan alat berat tersebut ke tepi bukit. "Dengan menggunakan tangan dan bantuan par relawan dia manjat ke atas bukit," ujarnya.
Berdasarkan data yang dihimpun, ada sekitar enam truk yang terjebak banjir lahar kali ini. Dari jumlah tersebut, dua di antaranya hanyut hingga hancur, dan empat lainya tertimbun tumpukan pasir. Kemudian, satu alat berat, juga ikut terbenam di sungai itu.
Untungnya, sebagian besar operator dan supir kendaraan pengangkut pasir itu, sempat menyelematkan diri. Meskipun Dody Subardi, warga Purwodadi, Grobongan tidak seberuntung beberapa rekannya. Dia sempat merasakan ombak aliran lahar tersebut.
Meskipun selamat, namun dia mengalami cedera cukup serius di bagian kaki dan kepalanya. Kabar terakhir, korban berada di RS Panti Nugroho, Pakem, Sleman dan masih dalam keadaan tidak sadarkan diri. Peristiwa itu juga menewaskan seorang penambang pasir di kawasan Kali Gendol, Lereng Merapi, Cangkringan.