REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Gubernur Riyadh, Arab Saudi, Pangeran Sattam bin Abdul Aziz, saudara dari raja Saudi, meninggal pada Selasa (12/2). Kantor berita negara SPA melaporkan tanpa menjelaskan apa yang menyebabkan kematiannya.
SPA mengutip pernyataan yang mengatakan bahwa Pangeran Sattam, yang dalam usia 70-an, akan dimakamkan di ibu kota Saudi pada Rabu (13/2). Laporan singkat itu yang dilansir AFP, tidak memberikan rincian lain tentang mengapa dan di mana kematian itu terjadi.
Pangeran Sattam diangkat menjadi gubernur Riyadh setelah saudara tirinya, Pangeran Salman, ditunjuk sebagai menteri pertahanan pada Oktober 2011.
Pada Maret tahun lalu, dia memutuskan untuk mengizinkan pria lajang di Riyadh untuk mengunjungi pusat perbelanjaan saat jam sibuk, pembatasan yang bertujuan untuk mengurangi atau menghentikan pelecehan perempuan.
Di bawah aturan suksesi di Arab Saudi, kekuasaan berpindah dari saudara ke saudara, menghormati hukum hak kesulungan antara anak-anak dari pendiri kerajaan Abdul Aziz bin Saud.
Sattam merupakan salah satu anak yang paling tinggi profil dari keluarga Saud dan dianggap sebagai raja masa depan.
Usia Raja Abdullah II dan seringnya rawat inap kerap menyuarakan keprihatinan tentang kepemimpinan masa depan kerajaan Teluk ultra-konservatif itu, yang adalah pemain penting di Timur Tengah dan eksportir utama minyak.
Para pemerhati percaya bahwa semakin tuanya dinasti Al-Saud akan harus merenungkan dalam menyerahkan tongkat untuk generasi baru, cucu dari pendiri kerajaan.