REPUBLIKA.CO.ID, KLATEN -- Hujan deras mengguyur di Kabupaten wilayah sisi Utara menyebabkan banjir. Sedikitnya lima desa di Kecamatan Wonosari, sejak Selasa (12/2) sore hingga larut malam, terencam banjir.
Hasil pantauan semalam, ratusan warga berbondong-bondong terpaksa mengungsi ke tempat lebih aman. Rombongan massa diangkut kendaraan roda empat bak terbuka, da yang boncengan motor, sebagian cukup jalan kaki.
Sedikitnya ada sekitar lima desa di Kecamatan Wonosari yang terendam banjir. Di antaranya, Desa Bentangan, Desa Bulan, Desa Kingkang, Desa Gunting dan Desa Bener. Luapan air dari Sungai Bentangan dan anak sungai yang melintasi desa-desa tersebut, membuat banjir masuk ke perkampungan hingga menggenangi rumah penduduk. Bahkan, ketinggian rendaman banjir ada yang mencapai 1,5 meter.
Pada tengah malam, sebagian warga yang mengungsi sudah kembali ke rumahnya menyusul banjir mulai surut. Sebagian warga lain, masih berada di tempat pengungsian daerah aman. ''Kemungkinan mereka kembali kalau hari sudah mulai fajar,'' kata Kentung Parwito, relawan BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Kabupaten Klaten.
Sementara itu, di Desa Kingkang, banjir sempat meluap hingga ke jalanan. Sehingga menyebabkan memacetkan arus lalu-lintas. Bahkan, banjir juga merendam kantor Desa Kingkang dan Puskesmas Wonosari II hingga ketinggian satu meter.
Untuk mengamankan dokumen, beberapa petugas Puskesmas Wonosari II terpaksa memindahkan buku-buku, alat elektronik, obat dan alat kesehatan di tempat yang lebih tinggi.
Sementara itu, banjir kiriman juga melanda Desa Bener, Desa Bulan dan Desa Gunting. Selain meluap hingga ke perkampungan, ratusan hetare sawah di wilayah itu juga terendam banjir. Kalau air tak segera surut, bisa menyebabkan tanaman padi busuk.
Beberapa petugas dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Klaten bersama Tim SAR Klaten dibantu Tim SAR Sukoharjo terus siaga di lokasi banjir. Hingga berita ini diturunkan, banjir di wilayah Kecamatan Wonosari, Klaten mulai berangsur surut. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu. Beberapa warga akan melakukan gotong-royong untuk membersihkan sampah keesokan harinya, Rabu (13/2).